ilustrasi by trie harus belajar dot blogspot dot com |
Istilah Metakognitif biasa disebut dengan metakognisi (metacognition)
lahir pada tahun 1979. Istilah metakognitif ditemukan oleh seorang ilmuwan
pendidikan yang bernama flavell. Maksud dari kata ini tidak hanya sebatas
kognitif atau berpikir saja tapi satu tingkat lebih tinggi dari berpikir atau biasa
disebut dengan thinking about thinking yang artinya berpikir tentang
proses
berpikir itu sendiri. Dari sini dapat
kita ketahui bahwa metakognitif adalah sebuah kemampuan manusia untuk
mengendalikan atau pemantauan pikiran, kalau diterapkan dalam dunia pendidikan
bahasa aplikasinya metakognitif merupakan kemampuan peserta didik atau siswa dalam memonitor (mengawasi),
merencanakan serta mengevaluasi sebuah proses pembelajaran. Jika teori
metakognitif diterapkan maka seorang siswa diharapkan bisa bersikap mandiri
dalam hal materi atau ilmu yang dipelajari, bersikap jujur terhadap kemampuan
masing-masing diri baik kekurangan dan kelebihan yang dimiliki, dan berani mencoba
perkara baru guna menggali pengetahuan dan meningkatkan kemampuannya.
Kecerdasan metakognitif penting dimiliki oleh setiap siswa atau manusia
umumnya. Karena kecerdasan metakognitif merupakan upaya sadar diri terhadap
minat dan kemampuan siswa. Kecerdasan metakognitif dibagi menjadi dua yaitu.
- Kecerdasan metakognitif Self assessment, kecerdasan ini lebih condong kepada kemampuan siswa dalam mengetahui kemampuan kognitifnya atau berpikirnya secara mandiri.
- Kecerdasan metakognitif Self management, kecerdasan ini diharapkan seorang siswa mampu mengelola dan mengatur perkembangan kognisi atau berpikirnya tanpa meminta bantuan orang lain.
Kurikulum 2013 sudah mulai dijalankan, menurut para pakar
dan perumus kurikulum 2013 ini kecerdasan yang akan dibidik adalah kecerdasan
metakognitif siswa. Hal ini dikarenakan kurikulum-kurikulum sebelumnya masih
mengandalkan orang lain dalam mencerdaskan diri sendiri seorang siswa, meskipun
kurikulum yang terakhir sebelum kurikulum 2013 juga diharapkan seorang siswa
mampu bersikap mandiri, tapi tetap saja peran guru atau pembimbing lebih besar
dari pada peran siswa itu sendiri.
Pada kurikulum 2013 yang baru ini seorang siswa diharapkan
mampu bersikap mandiri dan tahu apa yang telah dipelajari, apa yang sedang
dipelajari, dan apa yang harus dipelajari. Sebuah contoh penarapan dari
kecerdasan metakognitif adalah semisal ada siswa yang sedang belajar tentang
organ tubuh manusia, maka siswa harus berpikir sendiri menganalis dari materi
tersebut. Apa yang sudah diketahui tentang organ tubuh, dan juga mampu memilah
meteri mana yang harus dipelajari dalam materi organ tubuh itu sendiri. Jadi siswa
diharapkan mampu kejataman berpikir guna menganalisis dirinya sendiri.
Pada kurikulum 2006 fungsi dan tugas guru adalah sebagai
fasilitator dalam kegiatan pembalajaran siswa, lantas bagaimana peran guru
dalam kurikulum 2013 ini yang mengedepankan kecerdasan seorang kemandirian siswa?.
Untuk ulasan tugas dan peran guru bisa disimak dalam tulisan yang berjudul
tugas dan peran guru dalam kurikulum 2013
Judul: kecerdasan metakognitif pada kurikulum 2013
Rating Blog: 5 dari 5
Ditulis oleh Muh Wildan
Anda sedang membaca artikel kecerdasan metakognitif pada kurikulum 2013. Jika ingin mengutip, harap mencatat sumber asli URL https://gurupembelajaran.blogspot.com/2013/09/kecerdasan-metakognitif-pada-kurikulum.html. Terima kasih sudah singgah di blog ini jika anda berkenan tolong menjadi bagian dari blog ini dengan join this site atau bergabung dalam lingkaran google+.
Rating Blog: 5 dari 5
Ditulis oleh Muh Wildan
Anda sedang membaca artikel kecerdasan metakognitif pada kurikulum 2013. Jika ingin mengutip, harap mencatat sumber asli URL https://gurupembelajaran.blogspot.com/2013/09/kecerdasan-metakognitif-pada-kurikulum.html. Terima kasih sudah singgah di blog ini jika anda berkenan tolong menjadi bagian dari blog ini dengan join this site atau bergabung dalam lingkaran google+.
Trims. Izin share....
ReplyDeletemenguatkan kembali...
ReplyDeleteMantap
ReplyDelete